Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Muhdi Akbar; Ekspresi Naluri Ber-Tuhan (2)

 SELAYAR.ARUNGSEJARAH.COM - Muhdi Akbar; Ekspresi Nalulri Ber-Tuhan, Apa arti dari Selayar? Selayar penghasil apa?, Berapa jam perjalanan dari Makassar ke Selayar? Selayar itu di mana? Berapa jumlah penduduk di Selayar? Produk-Produk Pertanian di Selayar hingga 1947, Pertanian Bahan Pangan di Selayar Masa Penjajahan, Rumah Tahanan Masa Belanda di Selayar, Jejak Jembatan di Selayar hingga 1947, Daftar Distrik di Afdeeling Selayar Masa Belanda 1906, Gedung Tahanan Sementara Selayar: Bangunan Peninggalan Belanda yang Terbengkalai, Sistem Kekerabatan Masyarakat Selayar, Haji Hayyung; Masa Pencarian Ilmu Islam di Makkah, Kehidupan Masa Kanak-Kanak Haji Hayyung, Latar Belakang Keluarga Haji Hayyung, Pelapisan masyarakat selayar, Pemerintahan Adat Selayar Masa pendudukan Belanda, Kepercayaan Masyarakat Selayar Pra-Islam, Geologi dan Topografi Selayar, Mengenal Penduduk Selayar dan Bahasanya, Mengenal Nama Selayar, sejarah selayar, nusa selayar, sejarah nusa selayar, sejarah pemerintahan selayar, salajara, selajar, salajar, saleier, saleijer, salaiyer, salaijer, kepulauan selayar, kabupaten kepulauan selayar, K.H. Hayyung, Haji Hayyung, Aroepala, Masyarakat Selayar Memeluk Islam Berdasarkan Lontaraq Sultan Pangali Patta Raja, Pengabaran Injil di Selayar
SELAYAR.ARUNGSEJARAH.COM - Muhdi Akbar; Ekspresi Nalulri Ber-Tuhan (1).

LEBIH lanjut Wikipedia memberikan penjelasan bahwa agama merupakan lembaga atau institusi yang mengatur tentang kehidupan rohani manusia. Untuk itu apa yang dikenal sebagai agama perlu menemukan titik kesamaan dan titik perbedaannya. Manusia memiliki kemampuan yang terbatas, kesadaran dan pengakuan keterbatasan membuat keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dari kemampuannya. 

Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa bahwa ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misalnya Tuhan, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya seperti Maha Kuasa, dan lain-lain. 

Ada juga pengertian agama yang dijelaskan berdasarkan asal katanya. Kata ‘agama’ dianggap berasal dari bahasa Sanskerta, agama yang berarti ‘tradisi’. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti ‘mengikat kembali’. Maksudnya dengan ber-religi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. 

Seseorang filolog yang bernama Max Müller memberikan pengertian bahwa akar kata bahasa Inggris ‘religion’, yang dalam bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti hanya ‘takut akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan’ (kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti ‘ketekunan’). 

Max Müller menandai banyak budaya lain di seluruh dunia, termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini dalam sejarah. Apa yang disebut agama kuno hari ini, mereka akan hanya disebut sebagai ‘hukum’. 

Istilah agama punya banyak padanan dalam berbagai bahasa. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa banyak bahasa memiliki kata-kata yang dapat diterjemahkan sebagai ‘agama’ tetapi mereka mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat berbeda, dan beberapa tidak memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama sekali. 

Sebagai contoh, dharma kata Sansekerta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai ‘agama’, juga berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik, studi hukum terdiri dari konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan dan upacara serta tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki serikat serupa antara ‘hukum kekaisaran’ dan universal atau ‘hukum Buddha’, tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari kekuasaan. 

Salah satu bentuk dari naluri beragama yang dimiliki oleh manusia adalah adanya kepercayaan kepada roh nenek moyang yang diyakini dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup manusia. Kepercayaan ini dinamakan Animisme. Ada banyak teori yang memberikan batasan tentang pengertian animisme. 

Di antaranya, animisme adalah kelanjutan perubahan secara perlahan (evolusi) dari kepercayaan kepada roh nenek moyang. Kepercayaan ini berasal dari perkembangan berfikir manusia purba dalam memahami sebab-musabab gejala-gejala alam yang terjadi di sekitarnya seiring dengan perkembangan daya berfikir manusia purba dalam memikirkan asal usul gejala-gejala alam seperti hujan, panas, gunung meletus, gempa bumi, tumbuh-tumbuhan, angin dan lain sebagainya. 

Ketika dihadapkan dengan fenomena alam yang terjadi seperti api yang membakar, air sungai yang mengalir, bencana gunung meletus manusia memerlukan pemercahan masalah alam tersebut dengan mencari sebab-sebab fenomena alam tersebut. Akhirnya, dikarenakan perkembangan berfikir yang belum berkembang dengan baik maka kemudian manusia purba menganggap bahwa penyebab fenomena-fenomena alam tersebut adalah roh. 

Selain animisme, nenek-moyang kita juga mengenal kepercayaan bahwa benda-benda tertentu punya kekuatan yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan semacam ini dikenal dengan istilah kepercayaan dinamisme. Ada banyak teori yang memberi batasan tentang kepercayaan ini. Di antaranya, batasan yang menyebutkan bahwa istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. 

Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. 

Bagi manusia yang  memiliki suatu benda yang diyakini berkekuatan gaib dan dianggap suci ini akan dapat dianggap memiliki keunggulan ataupun keburukan tertentu. Dengan demikian, dinamisme dapat dikatakan lahir dari kesadaran akan kelemahan manusia yang kemudian membutuhkan objek lainnya untuk menguatkannya.

Bersambung.... Muhdi Akbar; Ekspresi Naluri Ber-Tuhan (3) - Arung Selayar (arungsejarah.com)

Sebelumnya.... Muhdi Akbar; Ekspresi Naluri Ber-Tuhan (1) - Arung Selayar (arungsejarah.com)

Catatan:

Uraian mengenai "Muhdi Akbar; Ekspresi Naluri Ber-Tuhan" ini merupakan tulisan Hasmah dalam bukunya yang berjudul "Muhdi Akbar (Model Toleransi Umat Beragama Di Kabupaten Selayar)". Dibahas pada bagian pendahuluan buku tersebut.Buku ini merupakan hasil penelitian pada tahun 2016, dan diterbitkan pada tahun itu juga oleh Pustaka Sawerigading. Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya tempat ia bekerja mengusung tema penelitian pada tahun itu tentang "Disintegrasi Bangsa" 

Sumber: Muhdi Akbar: Model Toleransi Umat Beragama di Kabupaten Selayar - Pustaka Sawerigading